Mahasiswa PPL UNIM Rintis Teater Insan Cita di SMK Palapa

Mojokerto—Kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) oleh mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Islam Majapahit (UNIM) di SMK Palapa Mojokerto membawa angin segar dalam dunia pendidikan. Mereka tidak hanya menjalankan tugas mengajar, tetapi juga menghadirkan inovasi pembelajaran yang berfokus pada pengembangan keterampilan praktis siswa, terutama dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia.

Mahasiswa PPL FKIP UNIM mengubah pendekatan konvensional dalam pembelajaran Bahasa Indonesia. Mereka memperkenalkan metode seni peran sebagai luaran utama untuk setiap materi. Alih-alih hanya berfokus pada ujian tertulis, siswa didorong untuk mempraktikkan materi ajar melalui berbagai bentuk seni peran.

Misalnya, setelah mempelajari materi tentang Teks Anekdot (kelas 10), siswa diwajibkan membuat skenario teks anekdot yang realistis, kemudian memproduksinya menjadi film pendek. Materi Teks Ceramah (kelas 11) diwujudkan dalam film pendek yang menginspirasi sekaligus peringatan G30S/PKI dan Hari Kesaktian Pancasila. Hasil karya siswa SMK Palapa ditayangkan pada kanal Youtube PPL SMK Palapa UNIM 2025.

“Pendekatan ini membuat siswa lebih aktif dan berani dalam berekspresi. Mereka tidak hanya memahami teori, tetapi juga langsung mengasah kemampuan berbicara, improvisasi, dan kerja sama tim. Respon siswa sangat positif, mereka menganggap belajar Bahasa Indonesia jadi lebih menyenangkan dan relevatif,” ujar Yuwafa selaku koordinator Mahasiswa PPL Bahasa Indonesia.

Cuplikan adegan dalam film pendek sebagai luaran materi Teks Anekdot siswa kelas 10

Kelahiran Teater Insan Cita: Mewadahi Bakat Seni

Puncak dari inovasi ini adalah inisiasi pendirian Komunitas Teater Insan Cita di lingkungan SMK Palapa. Mahasiswa PPL melihat adanya potensi besar dan antusiasme siswa dalam seni peran yang terlahir dari metode pembelajaran mereka.

Teater Insan Cita didirikan untuk menjadi wadah bagi siswa SMK Palapa dalam mengembangkan bakat dan keterampilan mereka di dunia seni, khususnya teater. “Dasarnya adalah pengabdian dan realisasi amaliah, amal ilmu yang ilmiah,” terang Yuwafa.

Komunitas ini diharapkan dapat terus eksis bahkan setelah masa PPL berakhir, menjadi ekstrakurikuler yang berkelanjutan dan menelurkan seniman-seniman muda berbakat.

“Kami menyadari bahwa SMK Palapa memiliki banyak siswa dengan potensi seni yang luar biasa. Teater Insan Cita ini adalah warisan kecil dari kami, sebuah ruang kreasi agar bakat mereka tidak berhenti di kelas saja, tetapi bisa terus diasah dan tampil di panggung yang lebih luas,” tambah Rahmat Efendi, S.Pd., M.Pd selaku Dosen Pembimbing Lapangan.

Pihak sekolah, diwakili oleh Kepala SMK Palapa Zainal Ma’arif, ST. menyambut baik inisiatif ini. Mereka berharap Teater Insan Cita akan menjadi salah satu ikon kegiatan non-akademik di SMK Palapa, memberikan bekal keterampilan lebih bagi masa depan siswa, sejalan dengan visi sekolah untuk mencetak lulusan yang kompeten dan berkarakter.

 

Penulis: Yuwafa Faurelio Yahya (Mahasisswa PPL FKIP UNIM)

Editor: Tim PPL SMK Palapa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *